
PALANGKA RAYA SEMAKIN KEREN – Kota Palangka Raya kini menjadi pionir dalam mengadopsi strategi pemasaran digital yang revolusioner untuk mengangkat potensi pariwisata daerah. Melalui pendekatan yang memanfaatkan kekuatan media sosial dan konten viral, ibu kota Kalimantan Tengah ini berhasil menarik perhatian wisatawan muda dari berbagai daerah.(Kamis,21/8/25)
Taufik Irawan, Tim Kreatif serta Pengelola Promosi dan Informasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, menjelaskan bahwa fenomena viral yang terjadi berawal dari kreativitas anak muda lokal. “Sebuah video berdurasi 30 detik yang menampilkan keindahan Jembatan Kahayan dengan latar musik trending di TikTok berhasil mencuri perhatian ribuan netizen di Jakarta. Video tersebut kemudian memicu pencarian massal tentang ‘Paket Wisata Palangka Raya’,” ungkap Taufik.
Berbeda dengan pendekatan promosi konvensional yang mengandalkan brosur dan pameran, Palangka Raya kini mengadopsi strategi berbasis pengalaman digital yang disesuaikan dengan preferensi generasi digital. Strategi ini mengacu pada konsep pemasaran modern yang mentransformasi pendekatan dari *interruption marketing* menuju *permission marketing*, di mana promosi tidak lagi bersifat mengganggu namun hadir berdasarkan minat dan persetujuan audiens.
“Generasi Z dan Milenial, yang kini mendominasi demografi wisatawan potensial, merupakan digital native sejati. Mereka tidak mencari iklan tradisional, melainkan menginginkan pengalaman otentik yang dapat dibagikan kepada komunitas online mereka,” jelas Taufik dalam wawancaranya.
Palangka Raya, yang dikenal dengan sebutan “Kota Cantik”, memiliki daya tarik wisata alam yang luar biasa, termasuk:
– Wisata Air Hitam Kereng Bangkirai- Destinasi wisata air dengan pemandangan rumah-rumah tradisional di atas air
– Desa Wisata Sei Gohong- Kawasan wisata budaya dengan warisan tradisional Dayak
– Huma Hai Mahin- Situs budaya dengan nilai sejarah tinggi
Berdasarkan data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Palangka Raya, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara mengalami peningkatan signifikan pasca-pandemi. Pada tahun 2023, jumlah wisatawan ke Kalimantan Tengah mencapai 1,8 juta orang, melampaui target 800 ribu yang ditetapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah. Proyeksi hingga akhir 2024 menunjukkan potensi mencapai 5 juta pengunjung.
Penelitian dari Jurnal Hadratul Madaniah mengonfirmasi bahwa literasi digital generasi muda mampu meningkatkan daya tarik wisata di era new normal. Hal ini terbukti di Palangka Raya melalui pembentukan komunitas promosi digital yang dipimpin langsung oleh pemuda lokal.
“Anak muda berperan sebagai ‘agent of development’ yang aktif dalam penyuluhan pariwisata, pembuatan konten, dan penyelenggaraan event promosi. Di Desa Wisata Sei Gohong, pelatihan promosi digital telah menjadi fondasi ekonomi kreatif yang membuktikan bahwa generasi muda mampu mentransformasi desa tradisional menjadi destinasi viral,” tambah Taufik.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Palangka Raya, Hj. Iin Hendrayati Idris, S.Sos., M.M., menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi digital dalam pengembangan sektor pariwisata.
“Kami berkomitmen untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Potensi wisata alam mulai dari Kereng Bangkirai hingga warisan budaya Dayak harus ‘dibungkus’ dalam kemasan konten digital yang menarik,” ujar Iin dalam berbagai kesempatan sosialisasi.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palangka Raya juga mendukung pemanfaatan teknologi digital sebagai kunci pengembangan pariwisata melalui pengembangan aplikasi dan situs web yang memudahkan akses informasi wisatawan. Strategi ini sejalan dengan pendekatan nasional “Wonderful Indonesia” yang mengintegrasikan pemasaran digital untuk amplifikasi daya tarik wisata.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5% pada awal 2024 dengan penggunaan media sosial yang sangat aktif. Platform TikTok, dengan kemampuannya menciptakan tren viral secara cepat, terbukti signifikan memengaruhi niat berkunjung (travel intention) generasi muda.
Program pelatihan pemasaran digital untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengelola destinasi wisata telah diinisiasi untuk memastikan keberlanjutan program transformasi digital ini.